Pertandingan antara Atlético Madrid dan Real Madrid pada tanggal 30 September 2024 di Wanda Metropolitano berlangsung penuh tensi, seperti yang biasa terjadi dalam derby Madrid. Kedua tim bertemu dalam salah satu laga La Liga paling ditunggu musim ini, dengan atmosfer yang membara di dalam dan luar lapangan. Dengan skor akhir 1-1, pertandingan ini menawarkan momen-momen dramatis yang membuat para penggemar kedua belah pihak tertegun hingga peluit panjang berbunyi.
Klik selengkapnya disini: https://www.outdoordiningnola.com/
Babak Pertama yang Ketat
Pertandingan dimulai dengan kedua tim bermain hati-hati. Seperti biasanya dalam laga derby, tensi tinggi mewarnai jalannya pertandingan, dengan duel fisik dan tekanan besar dari kedua belah pihak. Real Madrid memulai laga dengan penguasaan bola lebih baik, berusaha mendominasi lini tengah dan membuka ruang bagi Vinícius Júnior dan Rodrygo di sayap.
Namun, Atlético Madrid, yang dikenal dengan gaya bertahan disiplin dan serangan balik cepat di bawah asuhan Diego Simeone, tidak memberikan ruang mudah bagi Real Madrid. Jan Oblak, kiper Atlético Madrid, menjadi tembok kokoh dengan menyelamatkan beberapa peluang penting dari lini serang Real Madrid, termasuk tendangan keras Vinícius yang hampir berbuah gol.
Babak pertama berakhir dengan skor kacamata (0-0), meskipun kedua tim menciptakan beberapa peluang, namun tak satu pun berhasil dikonversi menjadi gol. Federico Valverde dan Jude Bellingham menjadi pemain kunci bagi Real Madrid di lini tengah, namun belum ada peluang emas yang berhasil menembus pertahanan rapat Atlético.
Babak Kedua: Gol dan Kontroversi
Memasuki babak kedua, intensitas permainan meningkat. Real Madrid akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-64 melalui sundulan dari Éder Militão. Berawal dari situasi bola mati, Militão memanfaatkan kelengahan lini belakang Atlético untuk menyundul bola ke sudut gawang Oblak. Gol tersebut membawa Real Madrid unggul 1-0, namun bukannya meredam atmosfer di stadion, gol ini justru memicu reaksi keras dari pendukung tuan rumah.
Setelah gol tersebut, suasana di stadion berubah panas. Suporter Atlético Madrid yang berada di tribun selatan melemparkan berbagai benda, termasuk botol dan korek api, ke arah kiper Real Madrid, Thibaut Courtois. Insiden ini membuat wasit menghentikan pertandingan sementara selama beberapa menit untuk mengendalikan situasi.
Perjuangan Atlético Madrid di Menit-Menit Akhir
Setelah pertandingan dilanjutkan, Atlético Madrid menunjukkan semangat pantang menyerah. Mereka terus menekan pertahanan Real Madrid dengan serangan-serangan cepat. Ángel Correa dan Álvaro Morata mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan, namun Courtois tampil gemilang untuk menggagalkan setiap upaya mereka.
Ketika waktu normal hampir habis, pelatih Diego Simeone memasukkan Marcos Llorente untuk menambah daya gedor. Pergantian ini terbukti krusial. Di menit ke-93, ketika tambahan waktu hampir berakhir, Llorente menyelamatkan Atlético Madrid dari kekalahan dengan sundulannya yang akurat. Umpan silang dari Santiago Arias berhasil disambut dengan baik oleh Llorente yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Madrid. Gol ini membuat Wanda Metropolitano bergemuruh.
Statistik Pertandingan
- Penguasaan bola: Real Madrid 55% – 45% Atlético Madrid
- Tembakan tepat sasaran: Atlético Madrid 8 – 6 Real Madrid
- Tendangan sudut: Atlético Madrid 7 – 5 Real Madrid
Statistik ini menunjukkan bahwa Real Madrid mendominasi penguasaan bola, tetapi Atlético lebih agresif dalam menyerang dengan jumlah tembakan yang lebih banyak. Namun, pada akhirnya, gol Llorente menyelamatkan Atlético dari kekalahan di hadapan publik sendiri.
Reaksi Pasca Pertandingan
Setelah pertandingan, Diego Simeone, pelatih Atlético Madrid, memuji semangat juang timnya. “Kami menunjukkan karakter luar biasa. Hasil imbang ini terasa seperti kemenangan,” ungkapnya. Di sisi lain, Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, mengakui bahwa timnya seharusnya bisa mengunci kemenangan. “Kami mengontrol pertandingan, tetapi tekanan Atlético di menit-menit akhir akhirnya berbuah hasil. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami,” katanya ( Port Harcourt ).
Penutup
Derby Madrid kali ini menampilkan semua elemen yang membuat laga ini selalu dinantikan: gol dramatis, tensi tinggi, serta insiden yang mewarnai pertandingan. Hasil imbang 1-1 ini memperpanjang rivalitas sengit antara Atlético Madrid dan Real Madrid, sekaligus menjaga persaingan ketat mereka di papan atas La Liga musim 2024/25. Dengan sisa musim yang masih panjang, kedua tim masih memiliki banyak kesempatan untuk membuktikan siapa yang lebih superior di kota Madrid dan di kompetisi La Liga.