Pada malam yang penuh tensi di Santiago Bernabéu, Real Madrid vs AC Milan bertemu dalam laga panas Liga Champions pada 6 November 2024. Dua tim raksasa Eropa ini berhadapan dalam pertandingan yang bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga gengsi dan sejarah panjang di panggung Eropa. Pertandingan ini berakhir dengan hasil yang mengejutkan, dimana AC Milan berhasil menundukkan tuan rumah Real Madrid dengan skor 3-1, sebuah hasil yang mengguncang publik Santiago Bernabéu dan para penggemar di seluruh dunia.
Babak Pertama: Milan Ambil Kendali
Di awal pertandingan, AC Milan tampil dengan penuh percaya diri. Mereka menguasai bola dengan permainan yang cepat dan agresif, menekan pertahanan Real Madrid sejak menit pertama. Pada menit ke-15, Milan membuka skor melalui gol cantik dari gelandang muda mereka, Tijjani Reijnders. Mendapatkan umpan dari Rafael Leao, Reijnders melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihentikan oleh kiper Madrid. Gol ini memberi Milan keunggulan awal dan membuat Bernabéu terdiam sejenak.
Real Madrid yang tertinggal mencoba untuk bangkit. Vinicius Jr. dan Jude Bellingham berusaha membawa bola ke depan dan menciptakan peluang, namun pertahanan solid AC Milan, yang dikomandoi oleh Fikayo Tomori, membuat Madrid kesulitan menembus barisan belakang mereka. Di sisi lain, kiper Mike Maignan tampil luar biasa, menggagalkan beberapa peluang emas dari Madrid.
Menjelang akhir babak pertama, AC Milan kembali mengancam. Pada menit ke-42, Alvaro Morata, mantan pemain Real Madrid yang kini berseragam AC Milan, berhasil menggandakan keunggulan. Morata menunjukkan ketajamannya dengan memanfaatkan kelengahan pertahanan Madrid dan mencetak gol kedua Milan, membuat skor menjadi 2-0. Gol ini menjadi pukulan telak bagi Madrid tepat sebelum peluit babak pertama berakhir.
Babak Kedua: Madrid Berusaha Bangkit
Memasuki babak kedua, Real Madrid meningkatkan intensitas permainan mereka. Ancelotti membuat beberapa pergantian strategis dan menginstruksikan tim untuk bermain lebih agresif. Hasilnya, pada menit ke-60, Madrid berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol dari Vinicius Jr. Sang bintang muda Brasil ini menunjukkan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, mengelabui bek Milan sebelum melepaskan tembakan yang menghujam gawang Maignan.
Gol ini memberi semangat baru bagi Madrid, yang terus menekan dan mencoba mencetak gol penyeimbang. Namun, meskipun serangan demi serangan dilancarkan, Maignan berdiri kokoh di bawah mistar Milan dan melakukan beberapa penyelamatan penting. Pertahanan Milan yang solid membuat Madrid kesulitan mencari ruang untuk menciptakan peluang tambahan.
Di tengah tekanan tinggi dari Madrid, AC Milan kembali mengejutkan publik Bernabéu pada menit ke-75. Rafael Leao, yang tampil gemilang sepanjang pertandingan, mencetak gol ketiga bagi Milan setelah menerima umpan matang dari lini tengah. Leao dengan tenang melepaskan tembakan yang tak terbendung, memastikan kemenangan Milan dengan skor akhir 3-1. Gol ini sekaligus menutup peluang Real Madrid untuk menyamakan kedudukan.
Reaksi Pelatih dan Pemain
Usai pertandingan, pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, mengungkapkan rasa bangganya atas penampilan timnya yang tampil penuh keberanian dan kedisiplinan. Menurutnya, kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan mentalitas yang kuat dari para pemain. Fonseca menyoroti pentingnya mengontrol permainan dan menekan lawan sejak awal, strategi yang terbukti efektif dalam pertandingan ini.
Di sisi lain, Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, menunjukkan kekhawatiran atas performa timnya yang tidak konsisten dalam beberapa pertandingan terakhir. Ia mengakui bahwa pertahanan Madrid perlu diperkuat, terutama saat menghadapi tim-tim dengan serangan agresif seperti AC Milan. Kekalahan ini membuat Ancelotti dan timnya harus segera berbenah, mengingat fase penyisihan grup Liga Champions semakin mendekati akhir.
Dampak Terhadap Klasemen
Kemenangan ini membawa AC Milan naik ke peringkat atas klasemen sementara, mendekati zona aman untuk melaju ke babak selanjutnya. Dengan tambahan tiga poin ini, Milan berada dalam posisi yang lebih nyaman, sementara Real Madrid harus bekerja keras di sisa pertandingan untuk memastikan langkah mereka ke babak 16 besar. Kekalahan ini juga menambah catatan buruk Madrid yang mengalami kekalahan beruntun di kompetisi Eropa, sesuatu yang jarang terjadi bagi klub sebesar mereka.
Kesimpulan: AC Milan Buktikan Diri
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa AC Milan adalah tim yang patut diperhitungkan di kompetisi Eropa. Mereka menunjukkan kemampuan tak hanya dalam menyerang tetapi juga dalam bertahan, menjaga keunggulan dengan ketenangan dan disiplin. Kemenangan atas Real Madrid di Santiago Bernabéu tentunya menjadi momen bersejarah bagi Milan, dan hasil ini memberi mereka kepercayaan diri untuk melanjutkan performa gemilang di sisa musim Liga Champions.
Sementara kekalahan Real Madrid 1-3 ini menjadi peringatan untuk segera memperbaiki kelemahan, terutama di lini belakang. Liga Champions selalu menjadi target utama bagi Los Blancos, dan mereka tentu tidak ingin tergelincir di fase grup. Pertandingan berikutnya akan menjadi momen krusial bagi Madrid untuk bangkit dan menunjukkan bahwa mereka masih menjadi salah satu tim terkuat di Eropa.